Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Beda Pendapat...?

Beda pendapat dalam menafsirkan sesuatu hal adalah biasa dan wajar. Yang tak biasa dan tak wajar jika beda pendapat berujung pada konflik bermula dari saling hujat dan caci maki, fitnah memfitnah dan penyebaran berita hoaks yang berakhir dengan permusuhan, saling benci dan dendam. Beda pendapat adalah wajar karena yang namanya manusia semua diciptakan Allah Swt dimana sejak lahir sudah menunjukkan perbedaan antara manusia satu dengan manusia yang lain. Lihat saja anak kembar sekalipun tidak akan mungkin sama antara keduanya, mereka memiliki gaya dan khas masing-masing.
Pertanyaannya kemudian, mengapa kita cenderung mempertajam perbedaan dan bukan mencari persamaan...? Karena prinsip mempertahankan pendapat dan merasa diri paling benar itulah yang kemudian menyulut tajamnya perbedaan. Kita mungkin lupa bahwa setiap orang memiliki sudut pandang dalam memahami dan menafasirkan bahkan menyimpulkan suatu perkara. Sebagai misal menurut si A berpendapat bahwa delapan (8) diperoleh  dari 7 + 1 tapi si B dapat mengartikan bahwa delapan (8) diperoleh dari 9 – 1. Keduanya memiliki pendapat dengan sudut pandang masing-masing dan manakala dipertentangkan maka inilah yang menyulut konflik dan pertikaian. Padahal, baik si A maupun si B tentu memiliki alasan masing-masing dalam memberikan jawaban atau tanggapan terhadap penjumlahan tersebut. Ini menunjukkan bahwa pemikiran setiap orang berbeda-beda yang mana perbedaan pemikiran ini akan mengakibatkan pula munculnya perbedaan pendapat dan penafsiran dalam kehidupan. Karena itu, perbedaan pendapat adalah wajar dan manusiawi. Justru jika tidak berbeda maka bukan manusia.

Oleh karena itu perbedaan  pendapat sesuatu yang wajar, malah perbedaan itu dapat menambah wawasan dari yang awalnya belum tahu menjadi tahu tentang topik yang diperbincangkan. Hilangkanlah merasa diri paling benar sendiri sebab manakala dalam diri seseorang sudah melekat kuat sifat merasa diri paling benar maka cepat atau lambat ia akan membenci dan tidak menghargai perbedaan pendapat. Sebagai manusia ia adalah makhluk yang relatif tidak memiliki pengetahuan sempurna tentang sesuatu yang bersifat mutlak. Manusia hanya memiliki pengetahuan mana yang benar dan mana yang salah. Karena benar dan salah itu relatif. Benar menurut si A, belum tentu benar menurut si B. Salah menurut si A belum tentu salah menurut si B. Lalu siapakah yang mengetahui kebenaran yang hakiki sedangkan kebenaran itu bersifat mutlak? Maka hanya sesuatu yang bersifat mutlak saja yang dapat mengetahui kebenaran. Siapa itu? Jika anda menjawab “Tuhan” maka anda termasuk orang yang “benar”.
Gant

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terjadi Beda Pendapat...?"

Posting Komentar

Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya

Tag Terpopuler