Apa itu Fasilitator...?
Fasilitator
adalah pengetahuan dan keterampilan ajaib diperlukan untuk membangun dan
memberdayakan masyarakat. Dikatakan pengetahuan dan ketrampilan ajaib karena
tidak diajarkan di sekolah atau universitas manapun. Pengetahuan dan keterampilan
yang dimiliki oleh seorang Fasilitator dari kesungguhan dan pengalaman lapangan. Fasilitator
sebaiknya tidak berperan sebagai pendidik masyarakat. Kalau fasilitator bermaksud
mendidik masyarakat, sebaiknya jangan menggunakan pendekatan pendidikan (yang dalam
bahasa Paulo Fraire disebut) gaya bank. Pendidikan gaya bank setidaknya dapat digambarkan
sebagai berikut:
- Guru mengajar, murid diajar
- Guru mengetahui sesuatu, murid tidak tahu apa-apa
- Guru berpikir, murid dipikirkan
- Guru bercerita, murid yang mendengarkan
- Guru membuat peraturan, murid mematuhi peraturan
- Guru memilih materi dan memaksakan, murid menerima
- Guru subyek, murid obyek
Fasilitator
bukan pusat pengetahuan (orang yang mengetahui segalanya), bukan penyelesai dan
bukan tempat mengadu masalah. Fasilitator mengajak masyarakat menghadapi masalah,
menganalisa peran, untung rugi, dan alternatif penyelesaian (problem solving). Fasilitator mendistribusikan kesempatan “bicara” kepada masyarakat yang paling
pendiam. Hal ini diperlukan untuk memecah budaya bisu, malu, tawadlu buta, takut
salah, dan lain- lain. Fasilitator harus mencegah kemungkinan terjadinya dominasi
pembicaraan oleh satu atau beberapa orang tertentu, yang biasanya (orang itu) merasa
memiliki pengetahuan, status sosial yang
lebih tinggi dari yang lain. Fasilitator membantu menstrukturisasi pembicaraan (tanpa
harus merubah isi) seseorang yang kesulitan dalam menyuarakan aspirasinya. Dan Fasilitator
meringkas pendapat dengan membuat kata kunci agar menjadi lebih singkat dan mudah
dipahami.
Ada
beberapa ketrampilan yang dibutuhkan oleh seorang fasilitator, antara lain: mengetahui
konsep dan tehnik pendidikan orang dewasa (metode
andragogy). Pendidikan andragogy intinya
kira-kira seperti yang diungkapkan oleh Confucius: Saya dengar, saya lupa; Saya
lihat, saya ingat; Saya kerjakan, saya paham. Fasilitator hendaknya mengusasi beberapa
tehnik : curah pendapat (brain-storming),
diskusi terfokus (FGD) atau metode ORID Workshop, program planning, action planning
memanage forum role-play, Ice breaking
(memecah kejenuhan dan kebekuan peserta melalui permainan atau simulasi).
Disamping itu, fasilitator diharapkan menguasai penggunaan beberapa media bantu
seperti: meta-plan, kertas plano, bulkonah (bulat, kotak, panah), permainan drama
(sosio-drama), dll.
Adapun
sikap seorang Fasilitator yang baik:
1. Demokratis
2. Partisipatif
3. Kreatif
4. Terbuka
5. Sabar
6. Tidak mendominasi forum
7. Lebih sedikit bicara dibanding peserta (justru mendorong agar peserta mau bicara)
8. Tidak menyalahkan ide/gagasan/pendapat peserta
9. Tidak menggurui
10. Tidak merasa benar sendiri dan orang lain salah
11. Tidak merasa menang sendiri
12. Sersan (serius tapi santai)
13. Humoris
14. Melebur dalam forum
15. Dan lain-lain
Sedangkan
sikap fasilitator yang tidak baik adalah :
1. Fasilitator
mengajar, peserta diajar
2. Fasilitator
mengetahui sesuatu, peserta tidak tahu apa-apa
3. Fasilitator
berpikir, peserta dipikirkan
4. Fasilitator
bercerita, peserta yang mendengarkan
5. Fasilitator
membuat peraturan, peserta mematuhi peraturan
6. Fasilitator
memilih materi dan memaksakan, peserta menerima
7. Fasilitator
subyek, peserta obyek
Demikian dan semoga artikel ini bermanfaat baik bagi diri saya pribadi maupun kepada seluruh teman-teman yang akan dan sedang menjalankan peran sebagai Fasilitator. Terimakasih, salam "batik" bukan aku tapi kita.
0 Response to "Apa itu Fasilitator...?"
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya