LEM LOBU: “Aneh Tapi Nyata”
Bendahara LEM Lobu: Telly Juliana Akay |
Di beberapa tempat dimana Tim Fasilitator memfasilitasi pembentukan LEM pada umumnya membangun kekuatan swadaya dalam bentuk Simpanan Pokok (SP) sebesar Rp.1.000.000,- namun di desa Lobu terdapat hal baru dan sungguh di luar kebiasaan yang kami alami yakni warga desa melalui perwakilan peserta rapat menyanggupi simpnan pokok sebesar Rp.2.000.000,-. Tentu kami sebagai fasilitator yang sudah cukup banyak memfasilitasi pembentukan LEM hal ini merupakan sesuatu yang dahsyat sekaligus tanda tanya, apakah benar warga desa yang hadir serius dan sungguh-sungguh akan simpanan sebesar itu.
Adalah rekan saya dalam Tim di Minahasa Tenggara (red-Haris Darmawan) yang dibuat hampir tak percaya ketika membahas besarnya simpanan pokok. Bagaimana tidak, ketika besarnya simpanan disebutkan sebesar Rp.1.000.000,- dan diangsur selama 10 bulan dan atau 12 bulan, saat itu warga desa kompak menolak lamanya angsuran tersebut. Mereka justru memberi usul agar angsuran hanya dibayarkan selama lima bulan. Berulang kali rekan kami memberikan penjelasan rasional dan objektif mengapa satu juta dengan angsuran 10 atau 12 bulan, misalnya karena faktor ekonomi yang tidak sama antara satu kepala keluarga dengan kepala keluarga lainnya, tidak memberatkan warga dan agar semua bisa bergabung ke dalam LEM namun semua pertimbangan-pertimbangan tersebut ditolak oleh peserta dan secara konsisten tetap pada besarnya simpanan pokok satu juta selama lima bulan sebagaimana keinginan mereka.
Kapolsek didampingi Hukum Tua saat perhitungan suara |
Tentu lagi-lagi kami dibuat kaget dan tak percaya dengan semangat yang ditunjukkan oleh warga desa Lobu karena itu, kami tidak mau terlena dengan semua itu sehingga kami ingin mengetahui mengapa mereka begitu antusias menyimpan SP sebesar dua juta rupiah dan diangsur selama 12 bulan. Diperoleh beberapa informasi bahwa mereka menyanggupi karena memiliki dasar perhitungan selama ini warga desa Lobu dapat mengumpulkan iuaran sebagai bentuk kearifan lokal per minggunya kurang lebih 20-30an juta rupiah dan nominal tersebut hanya untuk satu Jaga (red-Dusun) dari empat jaga yang ada di di desa Lobu.
Oleh karena kami tidak mudah percaya begitu saja dengan informasi yang diberikan maka Tim mengkonfirmasi ke Hukum Tua (red-Kepala Desa) apakah informasi dari warga benar adanya. Ternyata jawaban Hukum Tua membenarkan apa yang disampaikan warganya bahkan secara otentik Beliau memperlihatkan daftar dan besarnya iuaran yang dimaksud warganya. Selain alasan diatas, mereka mengapresiasi adanya konsep LEM yang mereka sudah dengarkan sehingga menurut mereka ini momentum untuk mewujudkan Desa Lobu yang mandiri dan berdaya saing. Setelah mendengarkan seluruh tanggapan dan alasan mengapa mereka sanggup dengan simpanan pokok dua juta rupiah maka ditetapkanlah besarnya simpanan pokok dalam Anggaran Rumah Tangga Lembaga.
Detik-detik penyampaian visi misi calon pengurus LEM |
Hari ini keraguan kami dijawab oleh Pengurus LEM Lobu melalui Bendahara bernama Telly Juliana Akay dengan memberikan laporan perkembangan keuangan dana lembaga yang sdh terkumpul. Padahal umur lembaga selang dua hari
pasca pembentukan dan mereka belum mengikuti Bimtek Keuangan. Akan tetapi, melalui pembukuan konvensional mereka sudah membuktikan bahwa apa yang menjadi keraguan kami sungguh tak beralasan.
pasca pembentukan dan mereka belum mengikuti Bimtek Keuangan. Akan tetapi, melalui pembukuan konvensional mereka sudah membuktikan bahwa apa yang menjadi keraguan kami sungguh tak beralasan.
Buku Kas LEM Lobu |
Harapan besar kami semoga LEM Lobu konsisten mewujudkan segala impiannya menuju desa yang mandiri dan berdaya saing, aamiin...!! Terimakasih kepada seluruh FasLEM Sulut Pak Roin, Pak Kaligis, Pak Audy, Ibu Meyti dkk yang tak bisa kami sebutkan satu per satu atas kerjasama selama kegiatan berlangsung. Mari bersama mengawal LEM yang telah terbentuk...!!
Salam BATiK menuju Sukses.
Visi misi calon pengurus LEM Lobu
0 Response to "LEM LOBU: “Aneh Tapi Nyata”"
Posting Komentar
Terima Kasih atas kunjungan dan komentarnya